Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW.
Nuzulul Qur’an merupakan sebuah
mukjizat Allah SWT karena peristiwa ini merupakan proses turunnya
Al-Qur’an kepada Rasul Muhammad SAW untuk memberi petujuk kepada manusia. Turunya al-Qur’an
merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni
langit dan penghuni bumi. Al Qur'an merupakan suatu kitab yang berisi tentang ajaran perintah Allah SWT dan juga larangan-larangan yang harus dihindari oleh manusia karena itu Al Qur;an merupakan pedoman hidup manusia. Al Qur'an memberikan pedoman cara hidup manusia di dunia sesuai ketentuan Allah SWT.
Tujuan khusus dari Nuzulul Qur'an adalah memberikan petunjuk untuk semua makhluk agar berada di jalan yang
lurus, sebagai adanya targhib dan tarhib, untuk
dapat melaksanakan syari’at Allah SWT. Sebagai Jawaban terhadap pertanyaan dan
juga penjelasan bagi mereka, seperti turunya Al-Anfal 1, dan an-Nisa’ : 127
Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra,
bahwa ia berkata :
أنزل القرأنُ
جملةً واحدة ً إلى السمَاءِ الدنيا وكانَ بمواقعِ النجومِ وكان اللهُ يُنزله ُ على
رسوله صلى الله عليه وسلمّ بعضه فى إثر بعضٍ .
“Allah menurunkan Al-Qur’an sekaligus ke langit
dunia, tempat turunnya secara berangsur-angsur.Lalu Dia menurunkannya kepada
Rasul-Nya SAW bagian demi bagian . “ ( HR. Al Hakim dan al-Baihaqi )Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa turunnya Al Qur' an tidak secara langsung tetapi berangsur-angsur dari ayat demi ayat atau dari surat demi surat.
Turunya Al-Qur’an secara bertahap ( munajaman ), dengan tujuan menguatkan hati Rasul SAW dan menghibur serta mengikuti peristiwa dan kejadian-kejadian sampai Allah SWT menyempurnakan agama ini dan mencukupi nikmat-nikmat-Nya.
Perbedaan turunnya Al-Qur’an secara sekaligus dan
berangsur-angsur disebabkan karena merujuk kepada dua kata anzala dan nazala dalam
ayat surat al-Isra’ : 105.
وَبِالْحَقِّ
أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَمَآأَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ مُبَشِّرًا
وَنَذِيرًا * - الإسراء : 105 -
Dan Raghib al-Asfahani mengatakan : perbedaan dua kata
tersebut, kata inzal dan tanzil, Yaitubahwa
kata tanzil ( التنزيل ) dimaksudkan berkenaan turunya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur ( مفرّقا ),atau
( منجما )Sedangkan kata inzal ditujukan
berkenaan turunya al-qur’an secara sekaligus ( جملة ).
Dasar turunnya Al-Qur’an sekaligus
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * -
الدخان : 3 –
“Sesumgguhmya Kami menurunkan ( Al-Qur’an ) pada
malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan “.(
QS. Al-Dhukhan : 3 )
Firman Allah SWTSurat Al-Baqarah : 185
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ * - البقرة : 185 -
“ Bulan Ramadhan bulan yang didalmnya
diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil “ ( QS.
Al-Basqarah : 185 ).
Firman Allah SWT surat Al-Qadr : 1
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * – القدر : 1 -
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an
pada malam kemulyaan “ ( QS. Al-Qadr : 1 )
Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra,
bahwa ia berkata :
أنزل القرأنُ
جملةً واحدة ً إلى السمَاءِ الدنيا وكانَ بمواقعِ النجومِ وكان اللهُ يُنزله ُ على
رسوله صلى الله عليه وسلمّ بعضه فى إثر بعضٍ .
“Allah menurunkan Al-Qur’an sekaligus ke langit
dunia, tempat turunnya secara berangsur-angsur.Lalu Dia menurunkannya kepada
Rasul-Nya SAW bagian demi bagian . “ ( HR. Al Hakim dan al-Baihaqi )
Hikmah Turunnya Al-Qur’an dengan beransur-angsur.
Pertama : Menguatkan dan meneguhkan hati Raulullah SAW,
dalam rangka menyampaikan dakwahnya dalam menghadapi celaan orang-orang
musyrik. Sebagaimana Al-Qur’an Surat : Al-Furqan : 32
وَقَالَ
الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً
كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً * – الفرقان
: 32 -
Artinya : “Berkatalah orang-orang kafir:”Mengapa
al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah
supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil
(teratur dan benar). (QS.Al-Furqan / 25:32)
Kedua : Mempermudah hafalan dan pemahaman, karena Al-Qur’an
diturunkan ditengah-tengah umat yang ummi dan yang tidak
pandai membaca dan menulis. Sebagaiman Allah SWT menegaskan dalam
Al-Qur’an suratAl-Qamar : 17.
وَلَقَدْ
يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ * - القمر : 22 -
Ketiga : Sebagai pendidikan terhadap umat islam, dengan
turunnya Al-Qur’an dengan cara bertahap, pelajaran dengan sabar dan hati-hati
dalam menghadapi segala cobaan, dan bertahap dalam memahami hukum islam.
Keempat : Denga cara ini, turunya ayat sesuai dengan peristiwa
yang terjadi akan lebih berkesan dihati, karena segala persoalan dapat
ditanyakan langsung kepada Nabi SAW, seperti yang terjadi, dan Al-Qur’an
langsung menjawabnya, dalam persoalan istri su’ad bin Rabi’ yang datang kepada
Rasulullah.
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, berkata : “
telah datang seorang istri dari Su’ad bin Rabi’ kepada Rasul SAW dan bersamanya
dua orang anak perempuan, dan berkata : “ Ya Rasul ! kedua anak perempuan ini
adalah putri dari Su’ad yang terbunuh dalam perang Uhud, dan pamannya tidak
memberikan hak keduanya. Maka bersabda Rasulullah SAW dalam persoalan tersebut
dengan turunnya ayat, QS. Al-Nisa’ : 11.
يوصِيكُمُ
اللهُ فِي أَوْلاَدِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ اْلأُنثَيَيْنِ فَإِن كُنَّ
نِسَآءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَاتَرَكَ وَإِن كَانَتْ وَاحِدَةً
فَلَهَا النِّصْفُ وَلأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا
تَرَكَ إِن كَانَ لَهُ وَلَدُُ فَإِن لَّمْ يَكُن لَّهُ وَلَدُُ وَوَرِثَهُ
أَبَوَاهُ فَلأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلأُمَّهِ السُّدُسُ
مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِى بِهَآأَوْدَيْنٍ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ
لاَتَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِّنَ اللهِ إِنَّ
اللهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا * - النساء : 11 -
Kelima : Bukti yang pasti ( mu’jizat )
bahwa Al-Qur’an adalah dari sisi Allah SWT Yang Maha bijaksana dan Maha
Terpuji. Ketika terjadi pengingkaran terhadap Al-Qur’an itu, maka Allah untuk
mendatangkan yang serupa dengannya, maka sekali lagi Allah menegasakan tidak
akan bisa sebagaimana Allah SWT berfirman : QS. Al-Isra’ : 88, QS. Hud : 13,
QS. Al-Baqarah : 23.