Blogger Widgets DEPHA TRALALA: Tugas dan Peranan Pelatih

Tugas dan Peranan Pelatih

Pelatih harus selalu sadar dan memahami sasaran yang ingin dicapai dan tujuan akhir suatu latihan untuk meningkatkan prestasi dan mendapatkan kemenangan dalam pertandingan. Hal ini penting namun hendaknya menyadari pula bahwa yang lebih penting adalah peningkatan prestasi atlet serta perkembangan pribadinya. Kemenangan dalam suatu pertandingan bukanlah akhir sebuah perjalanan karena setiap kemenangan atau kekalahan merupakan awal dari suatu perjalanan untuk menghadapi kemenangan atau kekalahan berikutnya.

Banyak pelatih mengharapkan kemenangan bagi atletnya dalam waktu pendek. Hal ini kadang-kadang tidak menguntungkan dan bisa berbahaya kalau dasarnya kurang kuat. Sehingga perkembangan selanjutnya justru merugikan atlet yang terlalu cepat dipacu untuk menang dan untuk mencapai kemenangan sering sekali diberi latihan yang melebihi kemampuannya. Cara seperti ini dapat menimbulkan ”over training” dan pada akhirnya mengalami kejenuhan untuk berlatih dan berhenti sebelum mencapai umur ideal untuk bisa berprestasi setinggi-tingginya. Gejala ini disebut ”burn out” yaitu atlet dipacu atau diberi latihan berlebihan dengan harapan cepat sebagai juara, sedangkan secara fisik dan mental belum siap.

Pengertian tentang ”golden age” untuk tiap-tiap cabang olahraga perlu dipahami agar dapat membuat perencanaan latihan secara teratur, terarah, berkesinambungan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya pada usia ideal dengan memanfaatkan seluruh potensinya. Untuk itu dibutuhkan pendekatan individual agar memahami kemampuannya dan sifat-sifat yang dibina.

Upaya menyiapkan untuk mencapai prestasi tinggi dibutuhkan pengetahuan mengenai psikologi atlet untuk bisa memahami gejala tingkah lakunya agar bisa memberikan perlakuan yang tepat. Menurut Singer (1984) ada beberapa alasan mengapa seorang atlet berhenti dan tidak melanjutkan aktivitas olahraga, yaitu:

(1) Kegiatan yang menjemukan
(2) Kegiatan yang kurang menimbulkan tantangan rangsangan
(3) Kegiatan tidak menyenangkan
(4) Pengalaman yang didapat dalam kegiatan menimbulkan frustasi dan kekecewaan
(5) Para atlit merasa takut gagal
(6) Para atlit merasa takut untuk sukses
(7) Para atlit tidak mendapatkan pengakuan
(8) Para atlit tidak menetapkan sasaran capaian secara realistis yang ingin dicapai terlalu tinggi
(9) Sistem penunjangnya (keluarga, teman, pelatih) terlalu lemah

Untuk dapat melakukan tugas dan peranan pelatih dengan sebaiknya maka beberapa hal di bawah ini perlu mendapat perhatian, yaitu :
(1) Menciptakan komunikasi yang baik antara pelatih dengan atlet
(2) Memahami watak, sifat-sifat, kebutuhan dan minat
(3) Pelatih harus menjadi motivator
(4) Membantu atlet dalam memecahkan problem-problem yang dihadapi.

Atlet adalah orang yang selalu dihadapkan kepada permasalahan baik permasalahan mengejar prestasi, menghadapi tekanan lawan maupun penonton, kemungkinan mengalami kegagalan dan sebagainya. Hal itu harus selalu dipikirkan bagaimana menyiapkan atlet agar matang dalam menghadapi pertandingan-pertandingan. Belajar mengatasi stres merupakan hal yang sangat penting agar dapat memiliki mental sebagai juara.

1 komentar:

  1. Doni Marganda Limbong mengatakan...:

    berat banget blog mu bro.. susah keluar infonya

Posting Komentar

Translate

Total Tayangan Halaman